Om Swastyastu. Buku ini di-punia-kan kepada umat Hindu
di mana pun berada, sebagai sebuah Jnyana-Yadnya dari kami, dengan harapan
dapat digunakan di saat bersembahyang baik dalam rangka suatu upacara tertentu
maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Kita mengetahui bersama bahwa pada
dewasa ini umat Hindu sedang menghadapi tantangan yang cukup berat sebagai
dampak pengaruh globalisasi dunia yang tidak hanya menyangkut bidang politik,
ekonomi, sosial, maupun budaya, tetapi juga telah memasuki bidang spiritual.
Oleh karena itu umat Hindu, khususnya kaum muda,
pelajar, dan mahasiswa perlu mempunyai pegangan yang teguh dalam ke-Hindu-an
mereka, antara lain dalam mengucapkan doa, puja, dan mantra yang tepat dan
benar.
Dalam hubungan itu, kami dari Lembaga Stiti Dharma,
yakni sebuah LSM yang berdiri di Singaraja – Bali tanggal 16 Nopember 2005,
berupaya menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk menegakkan Hindu yang kokoh di
mana para pemeluknya berpegang teguh pada ajaran Trihita Karana, yakni:
- Memelihara bhakti yang luhur kepada Hyang Widhi.
- Menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama umat manusia, melimpahkan kasih sayang, dan mencintai semua mahluk di bumi.
- Memelihara alam dan lingkungan agar tetap lestari.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Putu Setia dari Penerbit Pustaka Manikgeni yang telah menghimpun doa-doa dalam
buku ini, dan juga kepada Dewan Pengelola Dana Punia Peduli Umat Majalah Hindu
Raditya, yang telah membiayai penerbitan buku kecil yang khusus disumbangkan
ini.
Om Santih Santih Santih Om
Singaraja, 1 Januari, 2006
LEMBAGA STITI DHARMA
—————————————————————-
MantramTrisandhya
Kramaning Sembah/Panca Sembah
Memuja di Padmasana
Memuja di Kahyangan Tiga
Memuja di Pura Prajapati
Memuja di Pemerajan, Pura Segara
Memuja di Pura Batur, Pura Ulundanu
Memuja di Hari Saraswati
Memuja di Pura Rsi Agung
Memuja Hyang Ganapati (Ganesha)
Kramaning Sembah/Panca Sembah
Memuja di Padmasana
Memuja di Kahyangan Tiga
Memuja di Pura Prajapati
Memuja di Pemerajan, Pura Segara
Memuja di Pura Batur, Pura Ulundanu
Memuja di Hari Saraswati
Memuja di Pura Rsi Agung
Memuja Hyang Ganapati (Ganesha)
Doa
menjelang tidur
Doa bangun pagi
Doa membersihkan muka
Doa gosok gigi
Doa berkumur
Doa membersihkan kaki
Doa mandi
Doa mengenakan pakaian
Doa panganjali
Doa menghadapi makanan
Doa mencicipi makanan
Doa selesai makan
Doa sebelum memulai pekerjaan
Doa selesai bekerja/bersyukur
Doa mohon bimbingan Tuhan
Doa mohon inspirasi
Doa mohon kecerdasan/kesucian
Doa mulai belajar
Doa mohon ampun segala dosa
Doa memotong hewan
Doa mengunjungi orang sakit
Doa mendengar/melayat orang meninggal
Doa untuk keselamatan penganten
Doa untuk memelihara ketenangan rumah tangga
Doa untuk kelahiran bayi
Doa untuk mohon cinta kasihnya
Doa mohon umur panjang
Doa pembukaan rapat/pertemuan
Doa penutup rapat/pertemuan
Doa untuk pedagang
Doa sebelum meditasi
Doa diucapkan ketika sakit
Doa pelantikan pejabat Negara
Doa mengheningkan cipta
Doa paramasanti
Doa bangun pagi
Doa membersihkan muka
Doa gosok gigi
Doa berkumur
Doa membersihkan kaki
Doa mandi
Doa mengenakan pakaian
Doa panganjali
Doa menghadapi makanan
Doa mencicipi makanan
Doa selesai makan
Doa sebelum memulai pekerjaan
Doa selesai bekerja/bersyukur
Doa mohon bimbingan Tuhan
Doa mohon inspirasi
Doa mohon kecerdasan/kesucian
Doa mulai belajar
Doa mohon ampun segala dosa
Doa memotong hewan
Doa mengunjungi orang sakit
Doa mendengar/melayat orang meninggal
Doa untuk keselamatan penganten
Doa untuk memelihara ketenangan rumah tangga
Doa untuk kelahiran bayi
Doa untuk mohon cinta kasihnya
Doa mohon umur panjang
Doa pembukaan rapat/pertemuan
Doa penutup rapat/pertemuan
Doa untuk pedagang
Doa sebelum meditasi
Doa diucapkan ketika sakit
Doa pelantikan pejabat Negara
Doa mengheningkan cipta
Doa paramasanti
—————————————————————-
Pada umumnya, sebelum melakukan persembahyangan –baik
dengan Puja Trisandya maupun Panca Sembah– didahului dengan penyucian badan dan
sarana persembahyangan. Urutannya sebagai berikut:
1. Duduk dengan tenang. Lakukan Pranayama dan
setelah suasananya tenang ucapkan mantram ini:
OM PRASADA
STHITI SARIRA SIWA SUCI NIRMALAYA NAMAH SWAHA
Artinya: Ya Tuhan, dalam wujud Hyang Siwa, hamba-Mu
telah duduk tenang, suci, dan tiada noda.
2. Kalau tersedia air bersihkan tangan pakai air. Kalau tidak ada ambil bunga dan
gosokkan pada kedua tangan. Lalu telapak tangan kanan ditengadahkan di atas
tangan kiri dan ucapkan mantram:
OM SUDDHA MAM SWAHA
Artinya: Ya Tuhan, bersihkanlah tangan hamba (bisa
juga pengertiannya untuk membersihkan tangan kanan).
Lalu, posisi tangan dibalik. Kini tangan kiri
ditengadahkan di atas tangan kanan dan ucapkan mantram:
OM ATI
SUDDHA MAM SWAHA
Artinya: Ya Tuhan, lebih dibersihkan lagi tangan hamba
(bisa juga pengertiannya untuk membersihkan tangan kiri).
3. Kalau tersedia air (maksudnya air dari rumah, bukan
tirtha), lebih baik berkumur sambil mengucapkan mantram di dalam hati:
OM ANG
WAKTRA PARISUDDMAM SWAHA
atau lebih pendek:
OM WAKTRA
SUDDHAYA NAMAH
Artinya: Ya, Tuhan sucikanlah mulut hamba.
4. Jika tersedia dupa, peganglah dupa yang sudah
dinyalakan itu dengan sikap amusti, yakni tangan dicakupkan, kedua ibujari menjepit
pangkal dupa yang ditekan oleh telunjuk tangan kanan, dan ucapkan mantra:
OM AM DUPA
DIPASTRAYA
NAMA SWAHA
Artinya: Ya, Tuhan/Brahma tajamkanlah nyala dupa hamba
sehingga sucilah sudah hamba seperti sinar-Mu.
5. Setelah itu lakukanlah puja Trisandya. Jika memuja sendirian dan tidak
hafal seluruh puja yang banyaknya enam bait itu, ucapkanlah mantram yang
pertama saja (Mantram Gayatri) tetapi diulang sebanyak tiga kali.
Mantram di bawah ini memakai ejaan sebenarnya, “v”
dibaca mendekati “w”. Garis miring di atas huruf, dibaca lebih panjang.
Permulaan mantram Om bisa diucapkan tiga kali, bisa juga sekali sebagaimana
teks di bawah ini:
OM BHUR BHVAH SVAH
TAT SAVITUR VARENYAM BHARGO DEVASYA DHIMAHI DHIYO YO NAH PRACODAYAT |
Tuhan
adalah bhur svah. Kita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan
Hyang Widhi, Semoga Ia berikan semangat pikiran kita.
|
OM NARAYANA EVEDAM SARVAM
YAD BHUTAM YAC CA BHAVYAM NISKALANKO NIRAÑJANO NIRVIKALPO NIRAKHYATAH SUDDO DEVA EKO NARAYANO NA DVITÌYO’STI KASCIT |
Ya Tuhan,
Narayana adalah semua ini apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas
dari noda, bebas dari kotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan,
sucilah dewa Narayana, Ia hanya satu tidak ada yang kedua.
|
OM TVAM SIVAH TVAM MAHADEVAH
ÌSVARAH PARAMESVARAH BRAHMA VISNUSCA RUDRASCA PURUSAH PARIKÌRTITAH |
Ya Tuhan,
Engkau dipanggil Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu, Rudra,
dan Purusa.
|
OM PAPO’HAM PAPAKARMAHAM
PAPATMA PAPASAMBHAVAH TRAHI MAM PUNDARIKAKSA SABAHYABHYANTARAH SUCIH |
Ya Tuhan,
hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba ini papa, kelahiran hamba
papa, lindungilah hamba Hyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba.
|
OM KSAMASVA MAM MAHADEVA
SARVAPRANI HITANKARA MAM MOCA SARVA PAPEBYAH PALAYASVA SADA SIVA |
Ya Tuhan,
ampunilah hamba HyangWidhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk,
bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah hamba oh Hyang Widhi.
|
OM KSANTAVYAH KAYIKO DOSAH
KSANTAVYO VACIKO MAMA KSANTAVYO MANASO DOSAH TAT PRAMADAT KSAMASVA MAM |
Ya Tuhan,
ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa hamba, ampunilah dosa
pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelahiran hamba.
|
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
|
Ya Tuhan,
semoga damai, damai, damai selamanya.
|
Setelah selesai memuja Trisandya dilanjutkan Panca
Sembah. Kalau tidak melakukan persembahyangan Trisandya (mungkin tadi sudah di
rumah) dan langsung memuja dengan Panca Sembah, maka setelah membaca mantram
untuk dupa langsung saja menyucikan bunga atau kawangen yang akan dipakai
muspa.
Ambil bunga atau kawangen itu diangkat di hadapan dada
dan ucapkan mantram ini:
OM PUSPA DANTA YA NAMAH SWAHA
Artinya: Ya Tuhan, semoga bunga ini cemerlang dan
suci.
Urutan sembahyang ini sama saja, baik dipimpin oleh
pandita atau pemangku, maupun bersembahyang sendirian. Cuma, jika dipimpin
pandita yang sudah melakukan dwijati, ada kemungkinan mantramnya lebih panjang.
Kalau hafal bisa diikuti, tetapi kalau tidak hafal
sebaiknya lakukan mantram-mantram pendek sebagai berikut:
1. Dengan tangan kosong (sembah puyung). Cakupkan tangan kosong dan pusatkan
pikiran dan ucapkan mantram ini:
OM ATMA TATTWATMA
SUDDHA MAM SWAHA
Artinya: Ya Tuhan, atma atau jiwa dan kebenaran,
bersihkanlah hamba.
2. Sembahyang dengan bunga, ditujukan kepada Hyang Widhi dalam
wujudNya sebagai Hyang Surya atau Siwa Aditya. Ucapkan mantram:
OM ADITYASYA PARAM JYOTI
RAKTA TEJO NAMO’STUTE
SWETA PANKAJA MADHYASTHA
BHASKARAYA NAMO’STUTE
RAKTA TEJO NAMO’STUTE
SWETA PANKAJA MADHYASTHA
BHASKARAYA NAMO’STUTE
Artinya: Ya Tuhan, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat.
Engkau bersinar merah, hamba memuja Engkau. Hyang Surya yang berstana di
tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja Engkau yang menciptakan sinar
matahari berkilauan.
3. Sembahyang dengan kawangen. Bila tidak ada, yang dipakai adalah
bunga. Sembahyang ini ditujukan kepada Istadewata pada hari dan tempat
persembahyangan itu. Istadewata ini adalah Dewata yang diinginkan kehadiran-Nya
pada waktu memuja.
Istadewata adalah perwujudan Tuhan Yang Maha Esa dalam
berbagai wujudNya. Jadi mantramnya bisa berbeda-beda tergantung di mana dan
kapan bersembahyang.
Mantram di bawah ini adalah mantram umum yang biasanya
dipakai saat Purnama atau Tilem atau di Pura Kahyangan Jagat:
OM NAMA DEWA
ADHISTHANAYA
SARWA WYAPI WAI SIWAYA
PADMASANA EKA PRATISTHAYA
ARDHANARESWARYAI NAMO NAMAH
SARWA WYAPI WAI SIWAYA
PADMASANA EKA PRATISTHAYA
ARDHANARESWARYAI NAMO NAMAH
Artinya: Ya Tuhan, kepada dewata yang bersemayam pada
tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata
yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada
Ardhanaresvari hamba memuja.
4. Sembahyang dengan bunga atau kawangen untuk memohon
waranugraha. Usai
mengucapkan mantram, ada yang memperlakukan bunga itu langsung sebagai
wara-nugraha, jadi tidak “dilentikkan/dipersembahkan” tetapi dibungakan di
kepala (wanita) atau di atas kuping kanan (laki-laki).
Mantramnya adalah:
OM ANUGRAHA
MANOHARAM
DEWA DATTA NUGRAHAKA
ARCANAM SARWA PUJANAM
NAMAH SARWA NUGRAHAKA
DEWA DATTA NUGRAHAKA
ARCANAM SARWA PUJANAM
NAMAH SARWA NUGRAHAKA
DEWA-DEWI
MAHASIDDHI
YAJÑANYA NIRMALATMAKA
LAKSMI SIDDHISÇA DIRGHAYUH
NIRWIGHNA SUKHA WRDDISCA
YAJÑANYA NIRMALATMAKA
LAKSMI SIDDHISÇA DIRGHAYUH
NIRWIGHNA SUKHA WRDDISCA
Artinya: Ya Tuhan, Engkau yang menarik hati pemberi
anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan segala pujaan, hamba memujaMu sebagai
pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian pada Dewa dan Dewi berwujud jadnya suci,
kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan
kemajuan rohani dan jasmani.
5. Sembahyang dengan cakupan tangan kosong, persis seperti yang pertama. Cuma
sekarang ini sebagai penutup. Usai mengucapkan mantram, tangan berangsur-angsur
diturunkan sambil melemaskan badan dan pikiran. Mantramnya:
OM DEWA
SUKSMA PARAMA CINTYAYA
NAMA SWAHA.
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
Artinya: Ya Tuhan, hamba memuja Engkau Dewata yang
tidak terpikirkan, maha tinggi dan maha gaib. Ya Tuhan, anugerahkan kepada
hamba kedamaian, damai, damai, Ya Tuhan.
Untuk memuja di Pura atau tempat suci tertentu, kita
bisa menggunakan mantram lain yang disesuaikan dengan tempat dan dalam keadaan
bagaimana kita bersembahyang. Yang diganti adalah mantram sembahyang urutan
ketiga dari Panca Sembah, yakni yang ditujukan kepada Istadewata. Berikut ini
contohnya:
Untuk memuja di Padmasana,
Sanggar Tawang, dapat digunakan salah satu contoh dari dua mantram di bawah ini:
OM, AKASAM NIRMALAM SUNYAM
GURU DEWA BHYOMANTARAM
CIWA NIRWANA WIRYANAM
REKHA OMKARA WIJAYAM
GURU DEWA BHYOMANTARAM
CIWA NIRWANA WIRYANAM
REKHA OMKARA WIJAYAM
Artinya: YaTuhan, penguasa angkasa raya yang suci dan
hening. Guru rohani yang suci berstana di angkasa raya. Siwa yang agung
penguasa nirwana sebagai Omkara yang senantiasa jaya, hamba memujaMu.
OM NAMA DEWA
ADHISTHANAYA
SARVA WYAPI VAI SIWAYA
PADMASANA EKAPRATISTHAYA
ARDHANARESWARYAI NAMO’NAMAH
SARVA WYAPI VAI SIWAYA
PADMASANA EKAPRATISTHAYA
ARDHANARESWARYAI NAMO’NAMAH
Artinya: Ya Tuhan, kepada Dewa yang bersemayam pada
tempat yang tinggi, kepada Siwa yang sesungguhnyalah berada di mana-mana,
kepada Dewa yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai sebagai satu
tempat, kepada Ardhanaresvarì, hamba memujaMu.
OM ISANAH
SARWA WIDYANAM
ISWARAH SARWA BHUTANAM
BRAHMANO’ DHIPATIR BRAHMA
SIVO ASTU SADASIWA
ISWARAH SARWA BHUTANAM
BRAHMANO’ DHIPATIR BRAHMA
SIVO ASTU SADASIWA
Artinya: Ya Tuhan, Hyang Tunggal Yang Maha Sadar,
selaku Yang Maha Kuasa menguasai semua makhluk hidup. Brahma Maha Tinggi,
selaku Siwa dan Sadasiwa.
Untuk di pura Kahyangan Tiga, ketika memuja di Pura
Puseh, mantramnya begini:
OM,
GIRIMURTI MAHAWIRYAM
MAHADEWA PRATISTHA LINGGAM
SARWADEWA PRANAMYANAM
SARWA JAGAT PRATISTHANAM
MAHADEWA PRATISTHA LINGGAM
SARWADEWA PRANAMYANAM
SARWA JAGAT PRATISTHANAM
Artinya: Ya Tuhan, selaku Girimurti Yang Maha Agung,
dengan lingga yang jadi stana Mahadewa, semua dewa-dewa tunduk padaMu.
Untuk memuja di Pura Dalem, masih dalam Kahyangan Tiga:
Untuk memuja di Pura Dalem, masih dalam Kahyangan Tiga:
OM, CATUR
DIWJA
MAHASAKTI
CATUR ASRAME BHATTARI
SIWA JAGATPATI DEWI
DURGA SARIRA DEWI
CATUR ASRAME BHATTARI
SIWA JAGATPATI DEWI
DURGA SARIRA DEWI
Artinya: YaTuhan, saktiMu berwujud Catur Dewi, yang
dipuja oleh catur asrama, sakti dari Ciwa, Raja Semesta Alam, dalam wujud Dewi
Durga. Ya, Catur Dewi, hamba menyembah ke bawah kakiMu, bebaskan hamba dari
segala bencana.
OM BRAHMA PRAJAPATIH SRESTHAH
SWAYAMBHUR WARADO GURUH
PADMAYONIS CATUR WAKTRO
BRAHMA SAKALAM UCYATE
SWAYAMBHUR WARADO GURUH
PADMAYONIS CATUR WAKTRO
BRAHMA SAKALAM UCYATE
Artinya: Ya Tuhan, dalam wujudMu sebagai Brahma
Prajapati, pencipta semua makhluk, maha mulia, yang menjadikan diriNya sendiri,
pemberi anugerah mahaguru, lahir dari bunga teratai, memiliki empat wajah dalam
satu badan, maha sempurna, penuh rahasia, Hyang Brahma Maha Agung.
OM BRAHMA WISNU ISWARA DEWAM
TRIPURUSA SUDDHATMAKAM
TRIDEWA TRIMURTI LOKAM
SARWA WIGHNA WINASANAM
TRIPURUSA SUDDHATMAKAM
TRIDEWA TRIMURTI LOKAM
SARWA WIGHNA WINASANAM
Artinya: Ya Tuhan, dalam wujudMu sebagai Brahma,
Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa MahaSuci, Tridewa adalah Trimurti, semogalah
hamba terbebas dari segala bencana.
Untuk di Pura Segara atau di tepi pantai, mantramnya:
Untuk di Pura Segara atau di tepi pantai, mantramnya:
OM NAGENDRA
KRURA MURTINAM
GAJENDRA MATSYA WAKTRANAM
BARUNA DEWA MASARIRAM
SARWA JAGAT SUDDHATMAKAM
GAJENDRA MATSYA WAKTRANAM
BARUNA DEWA MASARIRAM
SARWA JAGAT SUDDHATMAKAM
Artinya: Ya Tuhan, wujudMu menakutkan sebagai raja
para naga, raja gagah yang bermoncong ikan, Engkau adalah Dewa Baruna yang maha
suci, meresapi dunia dengan kesucian jiwa, hamba memujaMu.
OM SRIDHANA
DEWIKA RAMYA
SARWA RUPAWATI TATHA
SARWA JÑANA MANISCAIWA
SRI SRIDEWI NAMO’STUTE
SARWA RUPAWATI TATHA
SARWA JÑANA MANISCAIWA
SRI SRIDEWI NAMO’STUTE
Artinya: Ya Tuhan, Engkau hamba puja sebagai Dewi Sri
yang maha cantik, dewi dari kekayaan yang memiliki segala keindahan. la adalah
benih yang maha mengetahui. Ya Tuhan Maha Agung Dewi Sri, hamba memujaMu.
Untuk bersembahyang pada hari Saraswati, atau tatkala memuja Hyang Saraswati. Mantramnya:
Untuk bersembahyang pada hari Saraswati, atau tatkala memuja Hyang Saraswati. Mantramnya:
OM SARASWATI
NAMAS TUBHYAM
WARADE KAMA RUPINI
SIDDHARAMBHAM KARISYAMI
SIDDHIR BHAWANTU ME SADA
WARADE KAMA RUPINI
SIDDHARAMBHAM KARISYAMI
SIDDHIR BHAWANTU ME SADA
Artinya: Ya Tuhan dalam wujud-Mu sebagai Dewi
Saraswati, pemberi berkah, terwujud dalam bentuk yang sangat didambakan.
Semogalah segala kegiatan yang hamba lakukan selalu sukses atas waranugraha-Mu.
Untuk bersembahyang di pemujaan para Rsi
Agung seperti Danghyang Dwijendra, Danghyang Astapaka, Mpu Agnijaya, Mpu
Semeru, Mpu Kuturan dan lainnya, gunakan mantram ini:
OM DWIJENDRA
PURVANAM SIWAM
BRAHMANAM PURWATISTHANAM
SARWA DEWA MA SARIRAM
SURYA NISAKARAM DEWAM
BRAHMANAM PURWATISTHANAM
SARWA DEWA MA SARIRAM
SURYA NISAKARAM DEWAM
Artinya: Ya, Tuhan dalam wujudMu sebagai Siwa, raja
dari sekalian pandita, la adalah Brahma, berdiri tegak paling depan, la yang
menyatu dalam semua dewata. la yang meliputi dan memenuhi matahari dan bulan,
kami memuja Siwa para pandita agung.
Demikianlah beberapa mantram yang dipakai untuk
bersembahyang pada tempat-tempat tertentu. Sekali lagi, mantram ini
menggantikan “mantram umum” pada saat menyembah kepada Istadewata, yakni
sembahyang urutan ketiga pada Panca Sembah.
Terakhir, ini sembahyang ke hadapan Hyang Ganapati (Ganesha), namun dalam kaitan upacara mecaru
(rsigana), atau memuja di Sanggah Natah atau Tunggun Karang, tak ada kaitannya
dengan Panca Sembah:
OM GANAPATI
RSI PUTRAM
BHUKTYANTU WEDA TARPANAM
BHUKTYANTAU JAGAT TRILOKAM
SUDDHA PURNA SARIRINAM
BHUKTYANTU WEDA TARPANAM
BHUKTYANTAU JAGAT TRILOKAM
SUDDHA PURNA SARIRINAM
Demikianlah mantram untuk Istadewata.
—————————————————————-
Inilah doa untuk sehari-hari. Lazimnya tentulah
dihafalkan. Namun kalau panjang, apalagi untuk di depan umum, misalnya, membuka
rapat/ pertemuan, mantram ini bisa dibaca dengan memegang buku.
OM ASATO MA SAT GANAYA
TAMASO MA JAYATIR GANAYA
MRITYOR MAMRITAM GAMAYA
TAMASO MA JAYATIR GANAYA
MRITYOR MAMRITAM GAMAYA
(Ya Tuhan tuntunlah hamba dari jalan yang sesat menuju
jalan yang benar, dari jalan gelap ke jalan terang, hindarkanlah hamba dari
kematian menuju kehidupan abadi.)
OM UTEDANIM BHAGAWANTAH SYAMOTA
PRAPITWA UTA MANDHYE AHNAM
UTODITA MAGHAWANTA SURYASYA WAYAM
DEWANAM SUMANTAU SYAMA
PRAPITWA UTA MANDHYE AHNAM
UTODITA MAGHAWANTA SURYASYA WAYAM
DEWANAM SUMANTAU SYAMA
(Ya Tuhan Yang Maha Pemurah, jadikanlah hamba orang
yang selalu bernasib baik pada hari ini, menjelang tengah hari, dan seterusnya.
Semoga para Dewa melindungi diri hamba.)
OM CAM CAMANI YA NAMAH SWAHA
OM WAKTRA PARISUDAHAYA NAMAH SWAHA
OM WAKTRA PARISUDAHAYA NAMAH SWAHA
(Ya Tuhan, hamba memujaMu, semoga muka hamba menjadi
bersih.)
OM RAHPHAT
ASTRAYA NAMAH
OM SRI DEWI BHATRIMSA YOGINI NAMAH
OM SRI DEWI BHATRIMSA YOGINI NAMAH
(Ya Tuhan, sujud hamba kepada Dewi Sri, Bhatari
Yogini, semoga bersihlah gigi hamba.)
OM ANG
WAKTRA PARISUDHAMAM SWAHA
(Ya Tuhan, semoga bersihlah mulut hamba.)
OM AM KHAM
KHASOLKHAYA ISWARAYA
NAMAH SWAHA
(Ya Tuhan, semoga bersihlah kaki hamba.)
OM GANGGA AMRTA SARIRA SUDHAMAM SWAHA
OM SARIRA PARISUDHAMAM SWAHA
OM SARIRA PARISUDHAMAM SWAHA
(Ya Tuhan, Engkau adalah sumber kehidupan abadi nan
suci, semoga badan hamba menjadi bersih dan suci.)
Bisa pula dengan doa atau mantram ini:
OM GANGGE CA
YAMUNE CAIWA
GODAWARI SARASWATI
NARMADE SINDHU KAWERI
JALE’SMIN SANNIDHIM KURU
GODAWARI SARASWATI
NARMADE SINDHU KAWERI
JALE’SMIN SANNIDHIM KURU
(Ya Tuhan, ijinkanlah hamba memanggil sungai suci
Gangga, Yamuna, Godawari, Saraswati, Narmada, Sindhu dan Kaweri, semoga
menganugerahkan kesucian kepada hamba.)
OM TAM MAHADEWAYA NAMAH SWAHA
OM BHUSANAM SARIRABHYO PARISUDHAMAM SWAHA
OM BHUSANAM SARIRABHYO PARISUDHAMAM SWAHA
(Tuhan dalam perwujudanMu sebagai Tat Purusha, Dewa Yang
Maha agung, hamba sujud kepadaMu dalam menggunakan pakaian ini. Semoga pakaian
hamba menjadi bersih dan suci.)
Selesai berpakaian hendaknya melakukan persembahyangan
Trisandya.
Doa panganjali:
Diucapkan saat berjumpa dengan seseorang atau memulai suatu pembicaraan dalam sebuah pertemuan. Tangan dicakupkan seperti menyembah, diangkat sejajar dada.
Diucapkan saat berjumpa dengan seseorang atau memulai suatu pembicaraan dalam sebuah pertemuan. Tangan dicakupkan seperti menyembah, diangkat sejajar dada.
OM SWASTYASTU
(Semoga selalu dalam keadaan.selamat di bawah
lindungan Tuhan.)
OM
HIRANYAGARBHAH SAMAWARTATAGRE
BHUTASYA JATAH PATIREKA ASIT
SADADHARA PRITIWIM DYAM UTEMAM
KASMAI DEWAYA HAWISA WIDHEMA
BHUTASYA JATAH PATIREKA ASIT
SADADHARA PRITIWIM DYAM UTEMAM
KASMAI DEWAYA HAWISA WIDHEMA
OM PURNAM ADAH PURNAMIDAM
PURNAT PURNAM UDACYATE
PURNASYA PURNAM ADAYA
PURNAMEWAWASISYATE
PURNAT PURNAM UDACYATE
PURNASYA PURNAM ADAYA
PURNAMEWAWASISYATE
(Ya Tuhan Yang Maha Pengasih. Engkau asal alam semesta
dan satu-satunya kekuatan awal. Engkau yang memelihara semua makhluk, seluruh
bumi dan langit. Hamba memuja Engkau. Ya Tuhan Yang Maha Sempuma dan yang
membuat alam sempurna. Alam ini akan lenyap dalam kesempurnaanMu. Engkau Maha
Kekal. Hamba mendapat makanan yang cukup berkat anugrahMu. Hamba manghaturkan
terima kasih.)
Doa di atas baik untuk makan bersama, misalnya, pesta
atau istirahat makan dalam suatu pertemuan. Jika sendirian bisa mengucapkan doa
pendek ini yang diambil dari kitab suci Yajurveda:
OM ANNAPATE
ANNASYA
NO DEHYANMIWASYA SUSMINAH
PRA-PRA DATARAM TARIS URJAM
NO DHEHI DWIPADE CATUSPADE
NO DEHYANMIWASYA SUSMINAH
PRA-PRA DATARAM TARIS URJAM
NO DHEHI DWIPADE CATUSPADE
(Ya Tuhan, Engkau penguasa makanan, anugerahkanlah
makanan ini, semoga memberi kekuatan dan menjauhkan dari penyakit. Bimbinglah
hamba anugerahkan kekuatan kepada semua mahkluk.)
OM ANUGRAHA
AMRTADI
SAÑJIWANI YA NAMAH SWAHA
(Ya Tuhan, semoga makanan ini menjadi penghidup hamba
lahir dan bathin yang suci.)
OM DHIRGAYUR
ASTU, AWIGHNAMASTU, SUBHAM ASTU
OM SRIYAM BHAWANTU, SUKHAM BHAWANTU, PURNAM BHAWANTU, KSAMA SAMPURNAYA NAMAH SWAHA
OM, SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
OM SRIYAM BHAWANTU, SUKHAM BHAWANTU, PURNAM BHAWANTU, KSAMA SAMPURNAYA NAMAH SWAHA
OM, SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
(Ya Tuhan, semoga makanan yang telah masuk ke dalam
tubuh hamba memberikan kekuatan dan keselamatan, panjang umur dan tidak
mendapat sesuatu apapun. Ya Tuhan, semoga damai, damai di hati, damai di dunia,
damai selama-lamanya.)
OM AWIGHNAM
ASTU NAMO SIDHHAM
OM SIDHIRASTU TAD ASTU SWAHA
OM SIDHIRASTU TAD ASTU SWAHA
(Ya Tuhan, semoga atas perkenanMu, tiada suatu
halangan bagi hamba memulai pekerjaan ini dan semoga berhasil baik).
OM DEWA
SUKSMA PARAMA ACINTYAYA NAMAH
SWAHA
SARWA KARYA PRASIDHANTAM
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
SARWA KARYA PRASIDHANTAM
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
(Ya Tuhan dalam wujud Parama Acintya yang maha gaib
dan maha karya, hanya atas anugrahMu-lah maka pekerjaan ini berhasil dengan
baik. Semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai selamanya).
OM ASATO MA SADYAMAYA
TAMASO MA JYOTIR GAMAYA
MRTYOR MA AMRTAM GAMAYA
TAMASO MA JYOTIR GAMAYA
MRTYOR MA AMRTAM GAMAYA
OM AGNE
BRAHMA GRBHNISWA
DHARUNAMA SYANTA RIKSAM DRDVAMHA
BRAHRNAWANITWA KSATRAWAHI SAJATA
WANYU DADHAMI BHRATRWYASYA WADHYAYA
DHARUNAMA SYANTA RIKSAM DRDVAMHA
BRAHRNAWANITWA KSATRAWAHI SAJATA
WANYU DADHAMI BHRATRWYASYA WADHYAYA
(Tuhan Yang Maha Suci, bimbinglah hamba dari yang
tidak benar menuju yang benar. Bimbinglah hamba dari kegelapan pikiran menuju
cahaya pengetahuan yang terang. Lepaskanlah hamba dari kematian menuju
kehidupan yang abadi. Tuhan Yang Maha Suci, terimalah pujian yang hamba
persembahkan melalui Weda mantra dan kembangkanlah pengetahuan rohani hamba
agar hamba dapat menghancurkan musuh yang ada pada hamba (nafsu). Hamba
menyadari bahwa Engkaulah yang berada dalam setiap insani (jiwatman), menolong
orang terpelajar pemimpin negara dan para pejabat. Hamba memuja Engkau semoga
melimpahkan anugrah kekuatan kepada hamba.)
OM PRANO
DEWI SARASWATI
WAJEBHIR WAJINIWATI
DHINAM AWIÑYAWANTU
WAJEBHIR WAJINIWATI
DHINAM AWIÑYAWANTU
(Ya Tuhan dalam manifestasi Dewi Saraswati, Hyang Maha
Agung dan Maha Kuasa, semoga Engkau memancarkan kekuatan rohani, kecerdasan
pikiran, dan lindungilah hamba selama-lamanya.)
OM PAWAKANAH SARASWATI
WAJEBHIR WAJINIWATI
YAJÑAM WASTU DHIYAWASUH
WAJEBHIR WAJINIWATI
YAJÑAM WASTU DHIYAWASUH
(Ya Tuhan sebagai manifestasi Dewi Saraswati. Yang
MahaSuci, anugrahilah hamba kecerdasan. Dan terimalah persembahan hamba ini.)
OM PURWE
JATO BRAHMANO BRAHMACARI
DHARMAM WASANAS TAPASODATISTAT
TASMAJJATAM BRAHMANAM BRAHMA
LYESTHAM DEWASCA SARWE AMRTTNA SAKAMA
DHARMAM WASANAS TAPASODATISTAT
TASMAJJATAM BRAHMANAM BRAHMA
LYESTHAM DEWASCA SARWE AMRTTNA SAKAMA
(Ya Tuhan, muridMu hadir di hadapanMu, Oh Brahman yang
berselimutkan kesaktian dan berdiri sebagai pertama. Tuhan, anugrahkanlah
pengetahuan dan pikiran yang terang. Brahman yang agung, setiap makhluk hanya
dapat bersinar berkat cahayaMu yang senantiasa memancar.)
OM
DEWAKRTASYAINASO AWAYA JANAM
ASI MANUSYAKRTASI NAMA AWAYA JANAM
ASIPITRA KITASI NAMO AWAYA JANAM ASYATMA
KRTASYAENASO AWAYA JANAM
ASYENA SA’ ENASE WAYA JANAM ASI
YACCHAHAM ENO VIDVAMSCAKARA
YACCHAVIDVAMS TASYA VA YA JANAM ASI
ASI MANUSYAKRTASI NAMA AWAYA JANAM
ASIPITRA KITASI NAMO AWAYA JANAM ASYATMA
KRTASYAENASO AWAYA JANAM
ASYENA SA’ ENASE WAYA JANAM ASI
YACCHAHAM ENO VIDVAMSCAKARA
YACCHAVIDVAMS TASYA VA YA JANAM ASI
(Ya Tuhan, ampunilah dosa hamba terhadapMu, ampunilah
dosa hamba terhadap sesama manusia, terhadap orangtua hamba, terhadap teman
hamba, Tuhan ampunilah dosa hamba terhadap segala macam dosa, terhadap dosa
yang hamba lakukan dengan sadar atau tidak sadar. Tuhan, semoga berkenan
mengampuni semuanya itu.)
OM PASU PASAYA WIMAHE SIRASCADAYA DHIMAHI
TANO JIWAH PRACODAYAT
(Semoga atas perkenan dan berkahMu para pemotong hewan
dalam upacara kurban suci ini beserta orang-orang yang telah berdana punia
untuk yadnya ini memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan. Tuhan, hamba
memotong hewan ini, semoga rohnya menjadi suci.)
OM SARWA
WIGHNA SARWA KLESA SARWA LARA ROGA WINASAYA NAMAH
(Ya Tuhan semoga segala halangan, segala penyakit,
segala penderitaan dan gangguan Engkau lenyapkan semuanya.)
OM ATMA
TATTWATMA NARYATMA
SWADAH ANG AH
OM SWARGANTU, MOKSANTU, SUNYANTU, MURCANTU
OM KSAMA SAMPURNAYA NAMAH SWAHA
SWADAH ANG AH
OM SWARGANTU, MOKSANTU, SUNYANTU, MURCANTU
OM KSAMA SAMPURNAYA NAMAH SWAHA
(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semogalah arwah yang
meninggal mendapat sorga, menunggal denganMu, mencapai keheningan tanpa derita.
Ya Tuhan, ampunilah segala dosanya, semoga ia mencapai kesempurnaan atas
kekuasaan dan pengetahuan serta pengampunanMu.) .
OM IHA IWA
STAM MA WI
YAUSTAM
WISWAM AYUR WYASNUTAM
KRIDANTAU PUTRAIR NAPTRBHIH
MODAMANAU SWE GRHE
WISWAM AYUR WYASNUTAM
KRIDANTAU PUTRAIR NAPTRBHIH
MODAMANAU SWE GRHE
(Ya Tuhan, anugerahkanlah kepada pasangan penganten
ini kebahagiaan, keduanya tiada terpisahkan dan panjang umur. Semoga penganten
ini dianugerahkan putra dan cucu yang memberikan penghiburan, tinggal di rumah
yang penuh kegembiraan.)
OM WISOWISO
WO ATITHIM
WAJAYANTAH PURUPRIYAM
AGNIM WO DURYAM WOCAH
STUSE SUSASYA MANMABHIH
WAJAYANTAH PURUPRIYAM
AGNIM WO DURYAM WOCAH
STUSE SUSASYA MANMABHIH
(Ya Tuhan, Engkau adalah tamu yang datang pada setiap
rumah. Engkau amat mencintai umatMu. Engkau adalah sahabat yang maha pemurah.
Perkenankanlah hamba memujaMu dengan penuh kekuatan, dalam ucapan maupun tenaga
dan dalam lagu pujian.)
OM
BRHATSUMNAH PRASAWITA
NIWESANO
JAGATAH STHATURUBHAYASYA YO WASI
SA NO DEWAH SAWITA SARMA YACCHA TWASME
KSAYAYA TRIWARUTHAM AMHASAH
JAGATAH STHATURUBHAYASYA YO WASI
SA NO DEWAH SAWITA SARMA YACCHA TWASME
KSAYAYA TRIWARUTHAM AMHASAH
(Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, yang memberi kehidupan
pada alam dan menegakkannya. la yang mengatur baik yang bergerak dan yang tidak
bergerak, semoga Ia memberi rahkmatNya kepada kami untuk ketentraman hidup
dengan kemampuan untuk menghindari kekuatan yang jahat.)
Setelah bayi dimandikan, ayah bayi atau orang yang
dituakan yang hadir di sana diminta membisikkan Mantram Gayatri (bait pertama
Puja Trisandya) masing-masing tiga kali pada lobang telinga kanan dan kiri bayi
itu.
OM WICAKRAME
PRTHIWIM ESA ETAM
KSETRAYA WISNUR MANUSE DASASYAN
DRUWASO ASYA KIRQYA JANASA
URUKSITIM SUJANIMA CAKARA
KSETRAYA WISNUR MANUSE DASASYAN
DRUWASO ASYA KIRQYA JANASA
URUKSITIM SUJANIMA CAKARA
(Ya Tuhan, Engkau Hyang Wisnu yang membentang di bumi
ini, menjadikah tempat tinggal bagi manusia. Kaum yang hina aman sentosa di
bawah lindungan-Nya. Yang mulia telah menjadikan bumi tempat yang lega bagi
mereka.)
OM TACCAKSUR
DEWAHITAM SUKRAM UCCARAT
PASYEMA SARADAH SATAM
JIWEMA SARADAH SATAM
PASYEMA SARADAH SATAM
JIWEMA SARADAH SATAM
(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga seratus tahun hamba
selalu melihat mata yang bersinar ciptaanNya, semoga hamba hidup seratus tahun
lamanya.)
OM SAM
GACCHADWAM SAM WADADWAM
SAM WO MANAMSI JANATAM
DEWA BHAGAM YATHA PURWE
SAMJANANA UPASATE
SAM WO MANAMSI JANATAM
DEWA BHAGAM YATHA PURWE
SAMJANANA UPASATE
OM SAMANI WA
AKUTIH
SAMANA HRDAYANI WAH
SAMANAM ASTU WO
MANO YATHA WAH SUSAHASATI
SAMANA HRDAYANI WAH
SAMANAM ASTU WO
MANO YATHA WAH SUSAHASATI
OM ANO
BHADRAH KRATTAWO YANTU WISWATAH
(Ya Tuhan, hamba berkumpul di tempat ini hendak bicara
satu dengan yang lain untuk menyatukan pikir sebagai mana halnya para dewa
selalu bersatu. Ya Tuhan, tuntunlah kami agar sama dalam tujuan, sama dalam
hati, bersatu dalam pikiran hingga dapat hidup bersama dalam sejahtera dan
bahagia. Ya Tuhan, semoga pikiran yang baik datang dan segala penjuru.)
OM ANUGRAHA
MANOHARAM
DEVADATTA NUGRAHAKA
ARCANAM SARWA PUJANAM
NAMAH SARWA NUGRAHAKA
DEVADATTA NUGRAHAKA
ARCANAM SARWA PUJANAM
NAMAH SARWA NUGRAHAKA
OM KSAMA
SWAMAM JAGADNATHA
SARWA PAPA HITANKARAH
SARWA KARYA SIDHAM DEHI
PRANAMYA SURYESWARAM
SARWA PAPA HITANKARAH
SARWA KARYA SIDHAM DEHI
PRANAMYA SURYESWARAM
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH,
OM
(Ya Tuhan limpahkanlah anugrahMu yang menggembirakan
kepada hamba. Tuhan yang maha pemurah, semoga Tuhan melimpahkan segala anugrah
kepada hamba. Ya Tuhan, pelindung alam semesta, pencipta semua makhluk,
ampunilah dosa hamba dan anugrahilah hamba dengan keberhasilan atas semua
karya. Tuhan yang memancarkan sinar suci, ibaratnya sang surya memancarkan
sinarnya, hamba sujud kepadaMu. Ya Tuhan, semoga damai, damai di hati, damai di
dunia, damai selama-lamanya.)
Untuk menutup pertemuan, bisa pula dipakai doa di
bawah ini yang diambilkan dari kitab Yajurveda. Mantram ini disebut Santi
Mantram. Bunyinya:
OM DYAUH SANTIR ANTARIKSAM SANTIH
PRTHIWI SANTIR APAH SANTIR
ASADHAYAH SANTIH WANASPATAYAH SANTIR
WISWE DEWAH SANTIR BRAHMA SANTIH
SARVAM SANTIH SANTIR EWA SANTIH
SA MA SANTIR EDHI
PRTHIWI SANTIR APAH SANTIR
ASADHAYAH SANTIH WANASPATAYAH SANTIR
WISWE DEWAH SANTIR BRAHMA SANTIH
SARVAM SANTIH SANTIR EWA SANTIH
SA MA SANTIR EDHI
(Ya Tuhan Yang Mahakuasa, anugerahkanlah kedamaian di
langit, damai di bumi, damai di air, damai pada tumbuh-tumbuhan, damai pada
pepohonan, damai bagi para dewata, damailah Brahma, damailah alam semesta.
Semogalah kedamaian senantiasa datang pada kami)
OM A WISWANI AMRTA SAUBHAGANI
(Ya Tuhan, semoga Engkau menganugerahkan segala
keberuntungan yang memberikan kebahagiaan kepada hamba.)
OM WISWANI DEWA SAWITAR
DURI TANI PARA SUWA
YAD BHADRAM TANNA A SUWA
DURI TANI PARA SUWA
YAD BHADRAM TANNA A SUWA
(Ya Tuhan, Sawitar, usirlah jauh-jauh segala kekuatan
jahat. Berikanlah hamba yang terbaik.)
OM
TRAYAMBHAKAM YAJAMAHE
SUGANDHIM PUSTI WARDHANAM
UNWARUKAM IWA BANDHANAT
MRTYOR MUKSIYA MAMRTAT
SUGANDHIM PUSTI WARDHANAM
UNWARUKAM IWA BANDHANAT
MRTYOR MUKSIYA MAMRTAT
(Ya Tuhan, hamba memuja Hyang Trayambhaka/Rudra yang
menyebarkan keharuman dan memperbanyak makanan. Semoga la melepaskan hamba
seperti buah mentimun dari batangnya, melepaskan dari kematian dan bukan dari
kekekalan.)
OM A BRAHMAN
BRAHMANO
BRAHMAWARCASI JAYATAMA
RASTE RAAJANAH SURA ISAWYO TIWYADHI MAHARATHO JAYATAM
DOGDHRI DHENURYODANAD WANASUH SAPTIH PURANDHIRYOSAJISNU
RATHESTHAH SABHEYO YUWASYAJAYAMANASYA WIRO JAYATAM
NIKAAME-NIKAME NAH PARJANYO WARSATU PHALAWATYO NA
OSADHAYAH PACYANTAM YOGAKSEMO NAH KALPATAAM
RASTE RAAJANAH SURA ISAWYO TIWYADHI MAHARATHO JAYATAM
DOGDHRI DHENURYODANAD WANASUH SAPTIH PURANDHIRYOSAJISNU
RATHESTHAH SABHEYO YUWASYAJAYAMANASYA WIRO JAYATAM
NIKAAME-NIKAME NAH PARJANYO WARSATU PHALAWATYO NA
OSADHAYAH PACYANTAM YOGAKSEMO NAH KALPATAAM
(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semogalah di negara ini
lahir orang-orang yang memiliki pengetahuan spiritual. Semoga pula
pemimpin-pemimpin yang perkasa pandai menggunakan kebijaksanaan seperti
menggunakan senjata, pahlawan yang tangguh, sapi yang banyak memberikan susu,
lembu pembawa barang dan kuda yang cepat. Demikian pula lahir wanita yang
sempurna. Pemuda yang baik dan berguna bagi masyarakat, sedia berkorban. Semoga
hujan turun memberi kemakmuran. Semoga pepohonan berbuah lebat. Semoga usaha
kami berhasil.)
OM-MATA
BHUMIH PUTRO AHAM PRTHIVYDH
(Ya Tuhan, semoga kami mencintai tanah air ini sebagai
ibu dan hamba adalah putra-putranya yang siap sedia membela seperti para
pahlawan kami.)
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH,
OM
(Semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai
selama-lamanya.)
Related
posts:
- Melaksanakan Panca Yadnya Sehari-Hari
- Mengamalkan Nilai-Nilai Brata Siwaratri Dalam Kehidupan Sehari-Hari
- Alam Semesta Menurut Hindu
- Poligami Menurut Hindu
- Perbedaan Wangsa Menurut Hindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar